Sabtu, 18 Oktober 2014

MENGHINDARI SIKAP DESKRIMINASI



 1.     Pengertian Deskriminasi
Secara bahasa diskriminasi berasal dari bahasa inggris “Discriminate” yang berarti membedakan.
Dalam bahasa Arab istilah Diskriminasi di kenal dengan Al-Muhabbah ( المحا با ة ) yang artinya membedakan kasih antara satu dengan yang lain atau pilih kasih.
Sedangkan menurut istilah diskriminasi adalah bersikap membeda-bedakan atau memisahkan antara sesama manusia, baik karena perbedaan derajat, suku, bangsa, warna kulit, jenis kelamin, usia, golongan, ideologi dan sebagainya. 
Menurut sudut pandang sosiologi, sampai kapanpun setiap menginginkan adanya kebersamaan, bersatu, dan terpadu, keinginan ini didasarkan pada prinsip :
a.    Benar salah
Adanya prinsip benar salah ini menjadikan seseorang tidak bisa sembarangan bertindak atau melakukan sesuatu sekehendak hatinya sendiri.
b.    Pengungkapan perasaan kebersamaan
Pengungkapan perasaan ini terwujud dalam bentuk, seperti perkumpulan, kekerabatan, keluarga, suku, bangsa , organisasi, Negara, dan badan-badan internasional.
c.     Keyakinan diri, dan keberadaan
Perasaan keyakinan diri yang dimiliki oleh manusia mampu memberikan kepercayaan dan rasa aman bagi dirinya, sehingga tidak menganggap unsur lain diluar dirinya sebagai sesuatu yang berbahaya, maupun ancaman yang perlu dihindari.
d.    Pengungkapan estetika dan keindahan
Manusia dalam hidupnya memerlukan kebutuhan batin atau kejiwaan manusia. Pengungkapan estetika adalah manivestasi kebutuhan batin sebagai makluk berfikir dan bermoral.
Diskriminasi dibagi menjadi 2 yaitu:
a.         Diskriminasi langsung.
Terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
b.         Diskriminasi tidak langsung.
Terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan

2.     Jenis Perbuatan Diskriminasi
Adapun bentuk penyimpangan perilaku individual menurut kadar penyimpangannya adalah sebagai berikut :
a.    Penyimpangan tidak patuh pada nasehat orang tua agar mengubah pendiriannya yang tidak sesuai dengan nilai islam.
b.    Penyimpangan karena tidak taat terhadap pimpinan yang disebut pembangkang.
c.     Penyimpangan karena melanggar norma umum yang berlaku di sebut pelanggar.
d.    Penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak pembela, disebut munafik.
Terjadinya bentuk-bentuk perbedaan sosial dalam masyarakat diakibatkan oleh adanya ciri-ciri tertentu, yaitu :
a.    Ciri-ciri fisik, yang berkaitan dengan ras, yaitu penggolongan manusia atas dasar persamaan ciri-ciri fisik yang tampak dari luar, seperti bentuk kepala, bentuk badan, bentuk hidung, bentuk rambut, bentuk muka, bentuk tulang.
b.    Ciri-ciri sosial, yaitu yang berkaitan dengan status dan peran para warga masyarakat dalam kehidupan sosial.
c.     Ciri-ciri budaya, yaitu cirri yang membedakan budaya dan suku. Di dalam masyarakat di bedakan menjadi suku Batak, Bugis, Lombok, Toraja, Ambon , Asmat, Jawa, dan lainnya.
Ada 6 macam Diferensiasi social, yaitu:
a.    Differensi social berdasarkan perbedaan ras. Ciri-ciri fisik yang menjadi dasar pembagian ras adalah :
1.      Bentuk kepala.                  5. Warna kulit
2.      Bentuk badan.                   6. Warna mata
3.      Bentuk hidung.                 7. Bentuk muka
4.         Bentuk rambut.
b.    Differensi social berdasarkan perbedaan agama.
c.     Differensi social berdasarkan perbedaan jenis kelamin
d.    Differensi social berdasarkan perbedaan umur
e.     Differensi social berdasarkan perbedaan profesi
f.      Differensi social berdasarkan perbedaan klan
g.    Differensi social berdasarkan perbedaan suku bangsa

3.     Dampak Negatif Diskriminasi
a.    Memicu munculnya sektarianisme, agama islam melarang umatnya hanya mementingkan kesukuan atau kelompoknya.
b.    Memunculkan permusuhan antar kelompok, perasaan melebihkan kelompok sendiri, dan merendahkan kelompok yang lain menjadi pemicu perseturuan antar kelompok.
c.     Mengundang masalah social yang baru, karena secara social seseorang tidak disikapi secara wajar, maka sikap diskriminasi dapat memancing munculnya masalah social yang bertentangan dengan ajaran islam.
d.    Menciptakan penindasan dan otoritarianisme dalam kehidupan, karena adanya perasaan lebih dan sentimen terhadap kelompok, sehingga hak-hak kelompok lain diabaikan.
e.     Menghambat kesejahteraan kehidupan, sikap diskriminasi lebih menonjolkan sikap egoisme pribadi ataupun kelompok.
f.      Menghalangi tegaknya keadilan, jika sikap diskriminasi dominan, maka keadilan sulit ditegakkan, karena dalam mengambil keputusan suatu masalah, selalu didasarkan pada pertimbangan subyektif diri atau kelompok yang dibelanya.
g.    Menjadi pintu kehancuran masyarakat, jika dibiarkan sikap diskriminasi akan dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan social.
h.    Mempersulit penyelesaian masalah, persoalan yang dihadapi mestinya segera diselesaikan secara baik, namun karena adanya sikap diskriminasi menjadi berlarut-larut.
i.      Mengakibatkan munculnya sifat yang buruk yaitu kecongkakan atau kesombongan.
j.      Membanggakan diri sendiri dan meremehkan orang lain
k.    Memunculkan sikap apatis (sifat masa bodoh) yang menumbuhkan kehancuran tatanan masyarakat
l.      Manusia terkoyak-koyak pada golongannya sendiri

4.        Dalil & Hadist Tentang Diskriminasi
a.     Al – Quran
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan  seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.(QS.Al-Hujurat:13)
b.    Hadist
Dalam suatu hadist Nabi  Muhammad Saw bersabda “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuhmu  atau parasmu.Tetapi Dia melihat kepada hati dan kelakuanmu”

5.        Cara Menghindari Diskriminasi
Berikut ini adalah cara menghindari diskriminasi  :
1)   Menyadari bahwa yang membedakan manusia di sisi Allah adalah kualitas ketaqwaan  mereka.
2)   Melihat  keragaman ciptaan, bangsa dan suku adalah sesuatu yang wajar dan niscaya.
3)   Allah tidak melihat kemuliaan seseorang dari penampilan luar.
4)   Membiasakan diri menghindari sifat-sifat  saling merendahkan, saling mencela, saling memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan, saling berperasangka jelek (saling  curiga), saling mencari-cari kejelekan orang lain, saling menggunjing.
Supaya Persaudaraan yang dijalin dapat tegak dengan kokoh, maka diperlukan empat tiang penyangga utamanya :
1)   Ta’aruf adalah saling kenal mengenal dan tidak hanya bersifat fisik atau biodata ringkas saja, tapi lebih jauh lagi menyangkut latar belakang pendidikan, ide-ide, cita-cita, serta problematika kehidupan yang dihadapi.
2)   Tafahum adalah saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan masing-masing.
3)   Ta’awun adalah saling tolong-menolong, dimana yang kuat menolongyang lebih, dan yang memiliki kelebihan menolong yang kekurangan.
4)   Takaful adalah saling memberikan jaminan, sehingga menimbulkan rasa aman, tidak ada rasa kekhawatiran dan kecemasan menghadapi hidup ini.

6.     Hikmah Menghindari Diskriminasi
a.    Mengutamakan orang
b.    Meringankan beban orang
c.     Tidak menjadi beban orang lain
d.    Ramah tamah terhadap sesama manusia
e.     Berperilaku sesuai ajaran islam
f.      Wajar dan realistis



Tidak ada komentar:

Posting Komentar